Belajar Al-Qur'an Online

Map Pengunjung Blog Ini


Clock By Blog Tips

Reaksi Kimia Paling Menakjubkan



Ini merupakan reaksi kimia paling menakjubkan di dunia yang merupakan bagian terindah yang dapat dihasilkan secara kimia. Kadang Kita kagum pada bagaimana dua senyawa dapat membuat senyawa baru atau dapat bereaksi dan membentuk unsur kimia baru. Ada banyak hal menarik dan reaksi kimia yang menakjubkan . Jadi silahkan menikmati, top 10 reaksi kimia yang paling menakjubkan di dunia ini:

1. Reaksi Sodium / Natrium (Na) dengan air (H2O)
Natrium adalah elemen yang sangat reaktif dan mudah meledak. Ketika dicampur dengan air, akan segera menyebabkan ledakan. Dalam video di bawah ini Na bereaksi dengan air dalam memproduksi gas Cl cahaya kuning dan panas tinggi.



2. Reaksi antara Magnesium (Mg) dengan Dry Ice
Magnesium sangat mudah terbakar dan apinya akan menyala sangat terang. Dalam video ini anda akan melihat Magnesium terbakar di Dry Ice (CO2 beku).


3. Reaksi antara Kalium Klorat (KClO3) dengan Gummy Bear
Kalium Klorat biasanya digunakan untuk desinfektan dan kembang api. Ketika Kalium Klorat direbus, apa pun yang ditambahkan ke dalamnya akan meledak langsung melihat video berikut:


4. Meissner Effect
Ketika sebuah superkonduktor didinginkan di bawah temperatur transisi, maka karakter menjadi diamagnetik. Inilah videonya:


5. Kejenuhan Sodium Asetat
Natrium Asetat akan jadi jenuh ketika didinginkan atau dipanaskan. Jika ada kontak dengan objek lain kristalisasi akan terjadi.


6. Superabsorben Polymer
Suatu polimer dapat menyerap air sangat cepat dan banyak. Juga disebut Hydrogel


7. Hexaflouride, belerang yang dapat membuat benda melayang
Gas Hexaflourode adalah tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak beracun. Selain dapat membuat sesuatu mengambang, menghirup gas ini akan menyebabkan suara Anda menjadi sangat rendah.


8. Superfluid Helium
Ketika helium didinginkan pada -271 derajat Celsius, helium akan berubah menjadi Helium II, Ini disebut superfluida. Fluida sangat encer, bahkan dapat mengalir melawan gravitasi bumi! Checkidot:


9. Reaksi Thermite dengan Nitrogen Cair
Dalam video ini kita akan melihat bagaimana Reaksi Thermite peledak dapat ditekan / didinginkan oleh Nitrogen Cair.


10. Briggs-Rauscher Reaction (Reaksi Osilasi)
Reaksi ini juga disebut Reaksi Osilasi. Cairan yang tidak memiliki warna berubah warna ke warna kekuningan, dan kemudian tiba-tiba berubah menjadi biru gelap, kemudian diubah lagi menjadi tidak berwarna. Proses ini berulang sampai sekitar 10 kali, kemudian berakhir menjadi biru tua dengan bau yodium yang kuat. Menakjubkan bukan!




Sumber : inikimia

Visit :  Militerania | Interesting | Beware

“Ununseptium” Unsur Baru Dengan Nomor Atom 117 Telah Diciptakan

unsur dengan nomor atom 117
Tim peneliti yang merupakan gabungan dari ilmuwan Amerika dan Rusia yang bekerja di Laboratorium “Flerov Laboratory of Nuclear Reaction” di Dubna, 120 Km dari arah utara kota Moscow, telah berhasil menciptakan unsur super berat (unsur dengan nomor atom lebih dari 92) dengan nomor atom 117 yang dihasilkan dari reaksi salah satu isotop kalsium dengan unsur radioaktif berkelium, seperti yang telah dilaporkan dalam “Physical Chemistry Letters” pada April 2010.

Penemuan ini sekaligus menjadi jawaban atas tersambungnya sistem periodik yang telah diisi terlebih dahulu oleh unsur super berat lainnya yaitu dengan nomor atom 116 dan 118 yang sebelumnya juga telah berhasil disintesis, itu artinya dalam sistem periodik modern atom dengan nomor 1 (yaitu hidrogen) sampai dengan no 118 telah terisi dengan sempurna.

Para ilmuwan yang terlibat dalam penelitian berasal dari Joint Institute of Nuclear Research (Dubna, Russia), Research Institute for Advanced Reactors (Dimitrovgrad), Lawrence Livermore National Laboratory, Oak Ridge National Laboratory, Vanderbilt University, dan the University of Nevada, Las Vegas. Proses penelitian diawali dengan sintesis Berkelium (249Bk) dari iradiasi nutron secara intensif dari Cm dan Am yang kira-kira memakan waktu 250 hari di Oak Ridge National Laboratory (ORNL) menggunakan reaktor “High Flux Isotop”. Fraksi berkelium yang diperoleh kemudian dipisahkan dan dimurnikan sehingga diperoleh 22.2 mg 249B dan mengirim sampel ini ke Rusia untuk dipakai dalam eksperimen, proses ini memakan waktu kurang lebih 90 hari.

Unsur dengan nomor atom 117 ini dibuat dengan cara memborbardir 249Bk dengan ion kalsium dalam siklotron JINR U4000 selama 150 hari yang terdapat di Dubna. Keseluruhan proses yang memakan waktu tidak lebih dari 320 hari yang merupakan waktu paruh unsur Bk (150 hari dalam siklotron+analisis data+review oleh tim peneliti) ini akhirnya berhasil menghasilkan 6 atom Ununseptium. Masing-masing dari keenam atom tersebut kemudian meluruh dengan memancarkan partikel alfa menjadi unsur bernomor atom 115 kemudian 113 sampai intinya terbelah menjadi dua atom yang lebih stabil.

peluruhan unsur 117
Proses Peluruhan Unsur 117

Riset yang telah dipublikasikan dalam jurnal Physical Review Letters ini memberikan bukti bahwa isotop yang lebih berat dari unsur buatan akan menjadi lebih stabil, dan stabil lagi seperti yang telah diramalkan sejak tahun 1970, membawa para ilmuwan lebih dekat kearah “pulau kestabilan” dari unsur super berat. Pulau kestabilan merupakan istilah yang terdapat dalam ilmu kimia fisika yang merujuk pada kemungkinan terdapatnya tempat dalam sistem periodik saat ini dimana unsur super berat dengan jumlah netron dan proton tertentu kestabilannya akan meningkat. Dengan adanya kumpulan unsur super berat yang stabil ini maka sistem periodik kita akan menjadi lebih panjang yang diisi oleh unsur-unsur super berat yang stabil yang nantinya dapat dilakukan eksperimen terhadapnya sehingga kita mengetahui sifat alaminya.

Penelitian ini telah memberikan kontribusi terhadap penemuan 6 unsur terbaru yaitu 113, 114, 115, 116, 117, dan 118 dan keseluruhannya merupakan unsur terberat dalam sistem periodik kita, akankah sistem periodik kita akan berkembang atau berhenti sampai disini? Kita pun tak akan tahu sampai ada penelitian selanjutnya. Dan unsur 117 akan segera mendapatkan nama barunya setelah para ilmuwan meberi nama unsur tersebut dan IUPAC meresmikan nama unsur tersebut, jadi mari kita tunggu saja nama barunya.

Dibuat dengan merangkum berita dari :
http://www.sciencedaily.com
http://www.cbc.ca/technology/story/2010/04/09/tech-chemistry-element-117.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Ununseptium
http://www.radiochemistry.org/periodictable/elements/117.html
Physical Review Letters PRL 104, 142502 (2010), Synthesis of a New Element with Atomic Number Z ¼ 117
Gambar dari cbc.ca dan Physical Review Letters
Indigomorie

Visit :  Militerania | Interesting | Beware

Pasta Gigi: Padat atau Cair?


Pasta gigi merupakan salah satu kebutuhan yang tidak bisa kita lepaskan dari kehidupan sehari-hari. Dipasaran terdapat berbagai macam jenis pasta gigi, ada yang bertujuan untuk membuat gigih putih, nafas segar, mencegah gigi keropos dan lainnya. Setiap tahun pabrik pasta gigi menghabiskan jutaan rupiah untuk melakukan penelitian dalam bidang pasta gigi, dengan demikian mereka dapat membuat pasta gigi yang lebih baik, bermutu, dan tentunya disenangi banyak konsumen.

Bagimana pasta gigi dibentuk? Pasta gigi dibentuk dari material padat berukuran kecil yang disebarkan kedalam cairan. Kemuian dihasilkan wujud material yang kita sebut sebagai pasta. Bentuk ini sangat stabil artinya kedua fasa yaitu padat dan cair tidak akan terpisah dalam waktu yang lama.
Penting sekali untuk menjaga agar pasta gigi tetap dalam wujud pasta. Tentunya kamu tak mau kan membeli pasta gigi yang bentuknya larutannya seperti kamu mencampurkan air dan tanah?
Nah disinilah pentingnya ilmu kimia. Ilmuwan mempelajari bagaimana agar molekul larutan dan padatan yang membentuk pasta gigi dapat tetap terikat bersama sehingga membentuk pasta yang stabil.

Jika pabrik pasta gigi membuat formula baru, maka mereka akan melakukan penelitian yang panjang agar menemukan perbandingan bahan yang tepat agar bisa mendapatkan pasta gigi yang stabil.
Sebenarnya mudah saja membuat pasta gigi menjadi tidak stabil dan tentu saja kamu melakukannya setiap hari. Bukankah setelah menggosok gigi kita selalu berkumur? ya, dengan menambahkan air yang cukup banyak atau mengencerkannya maka kestabilan pasta gigi akan terusik hingga bagian padatan dan cairannya akan terpisah.

Untuk membuktikan ini maka ambilah pasta gigi kira-kira 2 cm lalu masukkan ke dalam segelas air, aduk bebrapa saat hingga bercampur rata lalu diamkan beberapa saat setelah itu lihatlah, pasti akan terdapat bagian padatan yang mengendap dibagian bawah gelas.

Inilah pentingnya ilmu kimia. Kimia ada disekitar kita dan membentuk kehidupan manusia sehari-hari. Dan dengan mempelajari kimia maka kita akan dapat memahami alam semesta.

Sumber : indigomorie
Visit :  Militerania | Interesting | Beware

Antioksidan

antioksidan
Antioksidan, ya Antioksidan! Beberapa diantara Anda mungkin sudah mengenal dengan baik apa itu sebenarya antioksidan. Seberapa tahukah Anda tentang Antioksidan? Banyak, sedang, atau malah sedikit? Nah artikel ini akan membantu Anda untuk jauh lebih mengenali tentang apa, cara kerja, manfaat, dan jenis dari Antioksidan.

Apa itu Antioksidan?
Antioksidan dapat didefinisikan sebagai suatu zat yang dapat menghambat / memperlambat proses oksidasi. Oksidasi adalah jenis reaksi kimia yang melibatkan pengikatan oksigen, pelepasan hydrogen, atau pelepasan elektron. Proses oksidasi adalah peristiwa alami yang terjadi di alam dan dapat terjadi dimana-mana tak terkecuali di dalam tubuh kita.

Manfaat Antioksidan
Berubahnya minyak menjadi tengik dan berubahnya warna coklat pada apel setelah dikupas adalah contoh proses oksidasi. Kedua hal tersebut dapat dicegah dengan pemberian antioksidan. Pencoklatan pada apel setelah dikupas atau pada just apel terjadi karena senyawa polifenol teroksidasi, bentuk polifenol teroksidasi ini nantinya dapat bergabung satu sama lain membentuk senyawa makromolekul berwarna coklat, dimana senyawa makromolekul ini nantinya bisa membuat jus apel menjadi keruh. Hal ini tentu saja tidak diinginkan di industri sebab akan mengurangi nilai estetika sebuah produk. Uraian diatas adalah contoh manfaat antioksidan bagi industri.

Lalu apa manfaat antioksidan bagi tubuh kita? Tubuh kita terdiri dari triliunan sel. Disetiap sel terjadi reaksi metabolisme yang sangat kompleks. Diantara reaksi metabolisme tersebut melibatkan oksigen, seperti yang kita ketahui oksigen adalah unsur yang sangat reaktif. Keterlibatan oksigen dalam reaksi metabolisme di dalam sel dapat menghasilkan apa yang disebut sebagai “reaktif spesies oksigen” seperti H2O2, radikal bebas hydroksil (·OH), dan anion superoksida ( O2-).

Molekul-molekul ini memang diperlukan tubuh misalnya untuk menjalankan sistem metabolisme dan memberi signal pada sistem syaraf akan tetapi apabila jumlahnya berlebihan seperti pengaruh gaya hidup (merokok, stress, konsumsi obat, polusi lingkungan, pengaruh zat kimia tertentu pada tubuh, radiasi, dll) maka dapat merusak sel dengan cara memulai reaksi berantai lipid, mengoksidasi DNA dan protein. Oksidasi DNA berakibat adanya mutasi dan timbulnya kanker sedangkan oksidasi protein mengakibatkan nonaktifnya enzim yang dapat menghambat proses metabolisme. Disinilah pentinganya kita engkonsumsi antioksidan.

Cara Kerja Antioksidan
Jika di suatu tempat terjadi reaksi oksidasi dimana reaksi tersebut menghasilkan hasil samping berupa radikal bebas (·OH) maka tanpa adanya kehadiran antioksidan radikal bebas ini akan menyerang molekul-molekul lain disekitarnya. Hasil reaksi ini akan dapat menghasilkan radikal bebas yang lain yang siap menyerang molekul yang lainnya lagi. Akhirnya akan terbentuk reaksi berantai yang sangat membahayakan.

Berbeda halnya bila terdapat antioksidan. Radikal bebas akan segera bereaksi dengan antioksidan membentuk molekul yang stabil dan tidak berbahaya. Reaksi pun berhenti sampai disini.
Tanpa adanya antioksidan
Reaktan -> Produk + ·OH
  • OH + (DNA,protein, lipid) -> Produk + Radikal bebas yang lain
Radikal bebas yang lain akan memulai reaksi yang sama dengan molekul yang ada diekitarnya.
Dengan adanya antioksidan
Reaktan -> Produk + ·OH
  • OH + antioksidan -> Produk yang stabil
Mengapa antioksidan cenderung bereaksi dengan radikal bebas terlebih dahulu dibandingkan dengan molekul yang lain? Antioksidan bersifat sangat mudah teroksidasi atau bersifat reduktor kuat disbanding dengan molekul yang lain. Jadi keefektifan antioksidan bergantung dari seberapa kuat daya oksidasinya dibanding dengan molekul yang lain. Semakin mudah teroksidasi maka semakin efektif antioksidan tersebut.

Jenis Antioksidan
Antioksidan dibagi dalam dua golongan besar yaitu yang larut dalam air dan larut dalam lemak. Setiap golongan dibagi lagi dalam grup yang lebih kecil. Sebagai contoh adalah antioksidan dari golongan vitamin, yang paling terkenal adalah Vitamin C dan Vitamin E. Vitamin C banyak kita peroleh pada buah-buahan sedangkan vitamin E banyak diperoleh dari minyak nabati.

Antioksidan dari golongan Enzim seperti golongan enzim Superoksida Dismutse (SODs), Katalase, dan Peroksidase. Antioksidan golongan Karotenoid seperti likopen dan Karoten yang banyak terdapat pada buah dan sayuran.

Golongan antioksidan lain yang terkenal adalah antioksidan dari senyawa polifenol dan yang paling banyak diteliti adalah dari golongan flavonoid yang terdiri dari flavonols, flavones, catechins, flavanones, anthocyanidins, dan isoflavonoids. Sumber senyawa polifenol adalah dari teh, kopi, buah-buahan, minyak zaitun, cinnamon, dan sebagainya.

Contohnya yang terkenal adalah Resveratrol yang ditemukan pada buah anggur, Epigalokatekingalat adalah contoh senyawa polifenol yang terdapat pada teh hijau, theaflavin pada teh hitam dan sebaginya.

Jadi antara satu makanan dengan yang lain tidak akan bisa kita simpulkan mana yang paling banyak mengandung antioksidan yang sangat potensial, sebab mungkin saja diantara kedua makanan tersebut mengandung jenis antioksidan yang berbeda. Lalu mana antioksidan yang terbaik? Saya rasa perpaduan diantara antioksidan adalah yang terbaik sebab memberikan efek sinergi jadi sebaiknya kita mengkonsumsi aneka buah dan sayuran.

Referensi:
Ditulis dari berbagai sumber. Sumber foto dari www.sxc.hu
Visit :  Militerania | Interesting | Beware

Soal - Menentukan Letak Unsur Di Dalam Sistem Periodik



Tentukanlah periode dan golongan dari unsur-unsur berikut ini dalam sistem periodik unsur?

a. Unsur dengan NA 52
b. Unsur dengan NA 20
c. unsur dengan NA 23
d. Unsur dengan NA 58
e. Unsur dengan NA 98

Jawab:

Untuk menentukan tempat suatu unsur didalam sistem periodik yaitu golongan dan periodenya maka kita harus menentukan elektron valensinya, dengan menggunakan elektron valensi maka kita dapat menentukan suatu unsur berada di blok s, blok p, blok d, atau blok f. Dan bilangan kuantum utama elektron valensinya menentukan periode unsur tersebut.

a. Unsur dengan nomor atom 52 memiliki konfigurasi elektron sebagai berikut, 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p6 4d10 5s2 5p4, elektron valensi unsur tersebut terletak di bagian orbital 5s2 5p4 dimana rumus ini adalah sesuai untuk golongan 6A atau golongan 16, karena bilangan kuantum utamanya ada di 5 maka atom tersebut terletak diperiode 5.

b. Unsur dengan nomor atom 20 memiliki konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2, karena elektron valensinya ada 2 dan terletak di 4s2 maka dia adalah golongan IIA dan karena bilangan kuantum utamanya adalah 4 (pada 4s2) maka unsur ini berada diperiode ke 4.

c. Unsur ini memiliki konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d3, karena elektron valensinya ada di 3d3 4s2 maka dia berada di periode 4 (ditandai dengan bilangan kuantum terbesar) dan golongannya adalah VB.

d. Konfigurasi elektronnya adalah 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p6 4d10 4f1 5s2 5p6 5d1 6s2, elektron valensinya tereltak di 6s2 maka periode unsur ini adalah periode 6, karena dia memiliki orbital di 4f1 maka dia adalah golongan Lantanida.

e. Konfigurasi elektronnya adalah sebagai berikut, 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p6 4d10 4f14 5s2 5p6 5d10 5f10 6s2 6p6 7s2, elektron valensinya ada di 7s2 maka dia terletak diperiode 7 dan golongannya adalah actinida disebabkan unsur ini sudah memiliki orbital 5f.

sumber : belajarkimia
Visit :  Militerania | Interesting | Beware

Serba Serbi Kimia


Banyak sekali nama-nama kimia yang tercatat sekarang ini. Darimana awal penamaan bahan kimia tersebut? berikut rangkumannya..mungkin bermanfaat terutama buat adik-adik yang masih sekolah

ETIMOLOGI NAMA UNSUR-UNSUR KIMIA
Hidrogen, H (Yunani: hydor = air; genes = pembentuk}
Helium, He (Yunani: helios = matahari)
Litium , Li (Yunani: lithos = batu)
Berilium, Be (Latin: beryl = manis)
Boron, B (Arab: buraq = jernih)
Karbon, C (Latin: carbo = batubara)
Nitrogen, N (Yunani: nitron = basa; genes = pembentuk)
Oksigen, O (Yunani: oxys = asam; genes = pembentuk)
Fluor, F (Latin: fluere = mengalir)
Neon, Ne (Yunani: neos = baru)
Natrium, Na (Latin: natri = basa)
Magnesium, Mg (Magnesia, daerah di Yunani)
Aluminium, Al (Latin: alum = pahit)
Silikon, Si (Latin: silex = batu api)
Fosfor, P (Yunani: phosphoros = pembawa cahaya)
Belerang, S (Latin: sulphur = belerang)
Klor, Cl (Yunani: chloros = hijau)
Argon, Ar (Yunani: argos = malas)
Kalium, K (Arab: qali = abu)
Kalsium, Ca (Latin: calx = kapur)
Skandium, Sc (Skandinavia)
Titanium, Ti (Yunani: titan = besar tubuh, raksasa)
Vanadium, V (Vanadis, dewi cinta Skandinavia)
Krom, Cr (Yunani: chroma = warna)
Mangan, Mn (Latin: magnes = bermagnet)
Besi, Fe (Latin: ferrum = besi)
Kobal, Co (Jerman: kobold = ruh jahat)
Nikel, Ni (Jerman: kupfernickel = tembaga palsu)
Tembaga, Cu (Yunani: Kypros = Siprus)
Seng, Zn (Jerman: zink = seng)
Galium, Ga (Latin: Gallia = Perancis)
Germanium, Ge (Latin: Germania = Jerman)
Arsen, As (Arab: az-zirnikh = kuning emas)
Selenium, Se (Yunani: selene = bulan)
Brom, Br (Yunani: bromos = pesing)
Kripton, Kr (Yunani: kryptos = tersembunyi)
Rubidium, Rb (Latin: rubidus = merah)
Strontium, Sr (Strontian, daerah di Skotlandia)
Itrium, Y (Ytterby, daerah di Swedia)
Zirkonium, Zr (Arab: zarqun = kemilau)
Niobium, Nb (Niobe, dewi Yunani)
Molibdenium, Mo (Yunani: molybdos = timbal)
Teknesium, Tc (Yunani: technetos = buatan)
Rutenium, Ru (Latin: Ruthenia = Rusia)
Rodium, Rh (Yunani: rhodos = merah jambu)
Paladium, Pd (Asteroid Pallas)
Perak, Ag (Latin: argentum = perak)
Kadmium, Cd (Kadmos, raja Thebe di Yunani)
Indium, In (Latin: indicum = nila)
Timah, Sn (Latin: stannum = timah)
Antimon, Sb (Yunani: stibi = cincin)
Telurium, Te (Latin: tellus = tanah)
Iodium, I (Yunani: iodes = ungu)
Xenon, Xe (Yunani: xenos = asing)
Sesium, Cs (Latin: caesius = biru)
Barium, Ba (Yunani: baros = berat)
Lantanum, La (Yunani: lanthanein = tercecer)
Serium, Ce (Asteroid Ceres)
Praseodimium, Pr (Yunani: praseos = hijau tua; dymos = kembar)
Neodimium, Nd (Yunani: neos = baru; dymos = kembar)
Prometium, Pm (Prometheos, tokoh mitos Yunani)
Samarium, Sm (Kolonel Samarski, ahli tambang Rusia)
Eropium, Eu (Benua Eropa)
Gadolinium, Gd (Johan Gadolin, 1760-1852, orang Finlandia)
Terbium, Tb (Ytterby, daerah di Swedia)
Disprosium, Dy (Yunani: dysprositos = sukar didapat)
Holmium, Ho (Latin: Holmia = Stockholm)
Erbium, Er (Ytterby, daerah di Swedia)
Tulium, Tm (Yunani: Thule = Swedia)
Iterbium, Yb (Ytterby, daerah di Swedia)
Lutetium, Lu (Latin: Lutetia = Paris)
Hafnium, Hf (Latin: Hafnia = Kopenhagen)
Tantalum, Ta (Tantalus, dewa Yunani)
Wolfram, W (Jerman: wolfram = batu berat)
Renium, Re (Latin: Rhenus = Sungai Rhine)
Osmium, Os (Yunani: osme = bau)
Iridium, Ir (Latin: iris = pelangi)
Platina, Pt (Spanyol: platina = perak kecil)
Emas, Au (Latin: aurora = fajar)
Raksa, Hg (Yunani: hydrargyre = air perak)
Talium, Tl (Yunani: thallos = hijau muda)
Timbal, Pb (Latin: plumbum = timbal)
Bismut, Bi (Arab: bismuth = cerah)
Polonium, Po (Latin: Polonia = Polandia)
Astatin, At (Yunani: astatos = tidak tetap)
Radon, Rn (Latin: radius = sinar)
Fransium, Fr (Perancis)
Radium, Ra (Latin: radius = sinar)
Aktinium, Ac (Yunani: aktis = sinar)
Torium, Th (Thor, dewa Skandinavia)
Protaktinium, Pa (Yunani: pertama menjadi aktinium)
Uranium, U (Planet Uranus)
Neptunium, Np (Planet Neptunus)
Plutonium, Pu (Planet Pluto)
Amerisium, Am (Benua Amerika)
Kurium, Cm (Marie Sklodowska Curie, 1867-1934)
Berkelium, Bk (Berkeley di Amerika Serikat)
Kalifornium, Cf (California di Amerika Serikat)
Einsteinium, Es (Albert Einstein, 1879-1955)
Fermium, Fm (Enrico Fermi, 1901-1954)
Mendelevium, Md (Dmitri Ivanovich Mendeleyef, 1834-1907)
Nobelium, No (Alfred Bernhard Nobel, 1833-1896)
Lawrensium, Lr (Ernest Orlando Lawrence, 1901-1958)
Ruterfordium, Rf (Ernest Rutherford, 1871-1937)
Dubnium, Db (Dubna di Rusia)
Seaborgium, Sg (Glenn Theodore Seaborg, 1912-1999)
Bohrium, Bh (Niels Henry David Bohr, 1885-1962)
Hassium, Hs (Hasse di Jerman)
Meitnerium, Mt (Lise Meitner, 1878-1968)
Darmstadtium, Ds (Darmstadt di Jerman)
Rontgenium, Rg (Wilhelm Konrad Rontgen, 1845-1923)

Catatan:
IUPAC menetapkan bahwa sejak unsur nomor atom 96, nama unsur mengabadikan nama ilmuwan atau nama tempat penelitian unsur.
Unsur-unsur ununbium (112, Uub), ununtrium (113, Uut), ununquadium (114, Uuq), ununpentium (115, Uup), dan ununhexium (116, Uuh) sudah berhasil disintesis, tapi belum diberi nama resmi oleh IUPAC.

UNSUR YANG PALING . . . .

Paling ringan: hidrogen (kerapatan 0,0009 kg/L)
Paling berat: osmium (22,57 kg/L)
Palng keras: karbon (dalam bentuk intan)
Paling banyak di jagat raya: hidrogen (75% massa jagat raya)
Paling banyak di bumi: besi (35% massa bumi)
Paling banyak di kulit bumi: oksigen (45% massa kulit bumi)
Paling mudah bereaksi: fluor
Paling sukar bereaksi: helium
Paling tinggi titik lelehnya: wolfram (3422 derajat C)
Paling bagus daya hantarnya: perak

KOMPOSISI ATMOSFER PLANET-PLANET
MERKURIUS: tidak mempunyai atmosfer
VENUS: 96% CO2; 3,5% N2; 0,4% Ar; 0,05% O2
B U M I: 78% N2; 21% O2; 0,93% Ar; 0,03% CO2
MARS: 95% CO2; 3% N2; 1,6% Ar; 0,2% O2
YUPITER: 90% H2; 10% He
SATURNUS: 97% H2; 3% He
URANUS: 83% H2; 15% He; 2% CH4
NEPTUNUS: 74% H2; 23% He; 3% CH4
PLUTO: tidak mempunyai atmosfer

ILMUWAN YANG BANYAK DISEBUT DALAM KIMIA
Arrhenius, Svante August (1859-1927), teori asam-basa
Avogadro, Amedeo (1776-1856), hipotesis Avogadro
Balmer, Johann Jakob (1825-1898), tingkat energi elektron
Bartlett, Neil (1932- ), pembuatan senyawa gas mulia
Becquerel, Antoine Henri (1852-1908), keradioaktifan
Berzelius, Jons Jakob (1779-1848), lambang unsur
Bessemer, Sir Henry (1813-1898), pembuatan baja
Bohr, Niels Henrik David (1885-1962), teori atom
Bosch, Karl (1874-1940), pembuatan amonia
Bronsted, Johannes Nicolaus (1879-1947), teori asam-basa
Brown, Robert (1773-1858), gerak Brown
Buchner, Eduard (1860-1917), alat praktikum
Bunsen, Robert Wilhelm Eberhard (1811-1899), alat praktikum
Cannizzaro, Stanislao (1826-1910), keadaan standar gas (STP)
Cavendish, Henry (1731-1810), penemu hidrogen
Chadwick, Sir James (1891-1974), penemu neutron
Curie, Marie Sklodowska (1867-1934), keradioaktifan
Dalton, John (1766-1844), teori atom
Daniell, John Frederick (1790-1845), sel elektrokimia
Davy, Sir Humphry (1778-1829), penemu elektrolisis
Dobereiner, Johann Wolfgang (1780-1849), sistem periodik
Dumas, Jean Baptiste Andre (1800-1884), sintesis organik
Erlenmeyer, Emil (1825-1904), alat praktikum kimia
Faraday, Michael (1791-1867), hukum elektrolisis
Fehling, Hermann (1812-1885), pereaksi untuk aldehida
Galvani, Luigi (1737-1798), sel elektrokimia
Gay-Lussac, Joseph Louis (1778-1850), hukum Gay-Lussac
Gibbs, Josiah Willard (1839-1903), energi bebas (G) dalam termodinamika
Grignard, Francois Auguste Victor (1871-1935), sintesis organik
Guldberg, Cato Maximilian (1836-1902), tetapan kesetimbangan
Haber, Fritz (1868-1934), pembuatan amonia
Hall, Charles Martin (1863-1914), pembuatan aluminium
Hess, Germain Henri (1802-1850), perubahan entalpi
Hund, Friedrich (1894-1968), aturan Hund
Joule, James Prescott (1818-1889), hukum kekekalan energi
Kekule, Friedrich August (1829-1896), penemu struktur benzena
Kelvin, Baron William Thomson (1824-1907), suhu mutlak
Kipp, Peter (1808-1864), alat praktikum
Kolbe, Adolf Wilhelm Hermann (1818-1884), sintesis organik
Krebs, Sir Hans Adolf (1900-1981), siklus Krebs dalam metabolisme
Lavoisier, Antoine Laurent (1743-1794), hukum kekekalan massa
Le Chatelier, Henri Louis (1850-1936), pergeseran kesetimbangan
Leclanche, Georges (1839-1882), sel batu batere
Lewis, Gilbert Newton (1875-1946), teori asam-basa dan ikatan kimia
London, Fritz Wolfgang (1900-1954), gaya antar molekul
Loschmidt, Johann Joseph (1821-1895), penemu bilangan Avogadro (L)
Lowry, Thomas Martin (1874-1936), teori asam-basa
Markovnikov, Vladimir (1838-1904), adisi ikatan rangkap
Marsden, Ernest (1889-1970), struktur atom
Mendeleyev, Dmitri Ivanovich (1834-1907), sistem periodik
Meyer, Julius Lothar (1830-1895), sistem periodik
Millikan, Robert Andrews (1868-1953), penemu harga muatan elektron
Mitscherlich, Eilhardt (1794-1863), pembuatan fosfor
Moissan, Ferdinand Henri (1852-1907), pembuatan fluor
Moseley, Henry Gwyn Jeffreys (1887-1915), penemu nomor atom
Newland, John Alexander Reina (1838-1898), sistem periodik
Pauli, Wolfgang (1900-1958), teori orbital dan bilangan kuantum
Pauling, Linus Carl (1901-1994), skala keelektronegatifan
Priestley, Joseph (1733-1804), penemu oksigen
Proust, Joseph Louis (1754-1826), hukum perbandingan tetap
Ramsay, Sir William (1852-1916), penemu gas mulia
Raoult, Francois Marie (1830-1901), sifat koligatif larutan
Rutherford, Sir Ernest (1871-1937), teori atom
Seaborg, Glenn Theodore (1912-1999), sintesis unsur-unsur transuranium
Solvay, Ernest (1838-1922), pembuatan asam nitrat
Sorensen, Soren Pieter Lennart (1868-1939), pencetus pH
Stoney, George Johnstone (1826-1911), pemberi nama “elektron”
Thomson, Sir Joseph John (1856-1940), penemu elektron
Tyndall, John (1820-1893), efek Tyndall
Van der Waals, Johannes Diderik (1837-1923), gaya antar molekul
Van’t Hoff, Jacobus Henrikus (1852-1911), sifat koligatif larutan
Volta, Alessandro Giuseppe (1745-1827), sel elektrokimia dan deret Volta
Waage, Peter (1833-1900), tetapan kesetimbangan
Williamson, Alexander (1824-1904), sintesis organik
Wohler, Friedrich (1800-1882), perintis kimia organik
Wurtz, Adolphe (1817-1884), sintesis organik

sumber : Irfan Anshory
Visit : Interesting

Ciri-Ciri Reaksi Kimia


1. Terjadi Perubahan Warna

Pada reaksi kimia, reaktan diubah menjadi produk. Perubahan yang terjadi dapat disebabkan adanya pemutusan ikatan-ikatan antaratom reaktan dan pembentukan ikatan-ikatan bru yang membentuk produk. Untuk memutuskan ikatan diperlukan energi. Untuk membentuk ikatan yang baru, dilepaskan sejumlah energi. Jadi, pada reaksi kimia terjadi perubahan energi.
  
Reaksi kimia yang menghasilkan energi dalam bentuk panas disebut dengan reaksi eksotermis. Reaksi yang menyerap energi panas disebut dengan reaksi endotermis.


Contoh: Api dapat menghangatkan tubuh yang kedinginan dan ketika bernafas panas yang ada dalam tubuh akibat berolahraga dikeluarkan sehingga tubuh menjadi dingin.

percobaan

2. Terjadi Perubahan Suhu

Pada reaksi kimia, reaktan diubah menjadi produk. Perubahan yang terjadi dapat disebabkan adanya pemutusan ikatan-ikatan antaratom pereaksi dan pembentukan ikatan-ikatan baru yang membentuk produk. Untuk memutuskan ikatan diperlukan energi.

Reaksi kimia yang menghasilkan energi dalam bentuk panas disebut dengan reaksi eksotermis, sedangkan reaksi yang menyerap energi panas disebut reaksi endotermis.

Reaksi kimia terjadi pada suatu ruang yang kita sebut dbngan sistem, tempat di luar sistem disebut dengan lingkungan.

Pada reaksi eksotermis, terjadi perpindahan energi panas dari sisitem ke lingkungan.

Pada reaksi endotermis terjadi perpindahan energi panas dari lingkungan ke sistem.

percobaan

3. Terjadi Pembentukan Endapan

Ketika mereaksikan dua larutan dalam sebuah tabung reaksi, kadang-kadang terbentuk suatu sneyawa yang tidak larut, berbentuk padat, dan terpisah dari larutannya. Padatan itu disebut dengan endapan (presipitat)

percobaan

4. Terjadi Pembentukan Gas

Secara sederhana, dalam reaksi kimia adanya gas yang terbentuk ditunjukkan dengan adanya gelembung-gelembung dalam larutan yang direaksikan. Adanya gas dapat diketahui dari baunya yang khas, seperti asam sulfida (H2S) dan amonia (NH3) yang berbau busuk.

sumber : id.shvoong
Visit : Interesting

Reaksi Redoks

Bilangan oksidasi logam dalam senyawa logam transisi dapat bervariasi dari rendah ke tinggi. Bilangan oksidasi ini dapat berubah dengan reaksi redoks. Akibat hal ini, jarak ikatan dan sudut ikatan antara logam dan unsur yang terkoordinasi, atau antar logam, berubah dan pada saat tertentu keseluruhan struktur kompleks dapat terdistorsi secara dramatik atau bahkan senyawanya dapat terdekomposisi.
Reaksi senyawa logam transisi dengan berbagai bahan oksidator atau reduktor juga sangat penting dari sudut pandang sintesis. Khususnya, reaksi reduksi digunakan dalam preparasi senyawa organologam, misalnya senyawa kluster atau karbonil logam.
Sementara itu, studi transfer elektron antar kompleks, khususnya reaksi redoks senyawa kompleks logam transisi telah berkembang. Taube mendapat hadiah Nobel (1983) untuk studi reaksi transfer elektron dalam kompleks logam transisi dan mengklasifikasikan reaksi ini dalam dua mekanisme. Mekanisme transfer elektron dengan ligan jembatan digunakan bersama antara dua logam disebut dengan mekanisme koordinasi dalam, dan mekanisme reaksi yang melibatkan transfer langsung antar logam tanpa ligan jembatan disebut mekanisme koordinasi luar.
Mekanisme koordinasi dalam bila [CoCl(NH3)5]2+ direduksi dengan [Cr(OH2)6]2+, suatu kompleks senyawa antara, [(NH3)5Co-Cl-Cr(OH2)5]4+, terbentuk dengan atom khlor membentuk jembatan antara kobal dan khromium. Sebagai akibat transfer elektron antara khromium ke kobalmelalui khlor, terbentuk [Co(NH3)5Cl]+, dengan kobal direduksi dari trivalen menjadi divalen, dan [Cr(OH2)6]3+, dengan khromium dioksidasi dari divalen menjadi trivalen. Reaksi seperti ini adalah jenis reaksi redoks melalui mekanisme koordinasi dalam. Anion selain halogen yang cocok untuk pembentukan jembatan semacam ini adalah SCN-, N3-, CN-,dsb.
Mekanisme koordinasi luar. Bila [Fe(phen)3]3+ (phen adalah ortofenantrolin) direduksi dengan [Fe(CN)6]4- , tidak ada jembatan ligan antar logam dan elektron berpindah dari HOMO Fe(II) ke LUMO Fe(III) dalam waktu yang sangat singkat dan kontak langsung antar dua kompleks. Akibat transfer elektron ini, terbentuk [Fe(phen)3]2+ dan [Fe(CN)6]3-. Reaksi seperti ini adalah reaksi redoks melalui mekanisme koordinasi luar, dan karakteristik sistem kompleks yang memiliki laju substitusi ligan yang sangat lambat dibandingkan dengan laju transfer elektron, khususnya dalam sistem yang memiliki ligan yang sama tetapi bilangan oksidasi yang berbeda, [Fe(CN)6]3- dan [Fe(CN)6]4- yang memiliki laju transfer elektron yang besar. R. A. Marcus mendapatkan hadiah Nobel (1992) untuk studi mekanisme transfer elektron koordinasi luar ini.
sumber : dokterkimia
Visit : Interesting

Apa itu Kimia ?


Kimia (dari bahasa Arab كيمياء "seni transformasi" dan bahasa Yunani χημεία khemeia "alkimia") adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan sehari-hari. Kimia juga mempelajari pemahaman sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan untuk menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik. Menurut kimia modern, sifat fisik materi umumnya ditentukan oleh struktur pada tingkat atom yang pada gilirannya ditentukan oleh gaya antaratom.

Kimia berhubungan dengan interaksi materi yang dapat melibatkan dua zat atau antara materi dan energi, terutama dalam hubungannya dengan hukum pertama termodinamika. Kimia tradisional melibatkan interaksi antara zat kimia dalam reaksi kimia, yang mengubah satu atau lebih zat menjadi satu atau lebih zat lain. Kadang reaksi ini digerakkan oleh pertimbangan entalpi, seperti ketika dua zat berentalpi tinggi seperti hidrogen dan oksigen elemental bereaksi membentuk air, zat dengan entalpi lebih rendah. Reaksi kimia dapat difasilitasi dengan suatu katalis, yang umumnya merupakan zat kimia lain yang terlibat dalam media reaksi tapi tidak dikonsumsi (contohnya adalah asam sulfat yang mengkatalisasi elektrolisis air) atau fenomena immaterial (seperti radiasi elektromagnet dalam reaksi fotokimia). Kimia tradisional juga menangani analisis zat kimia, baik di dalam maupun di luar suatu reaksi, seperti dalam spektroskopi.

Semua materi normal terdiri dari atom atau komponen-komponen subatom yang membentuk atom; proton, elektron, dan neutron. Atom dapat dikombinasikan untuk menghasilkan bentuk materi yang lebih kompleks seperti ion, molekul, atau kristal. Struktur dunia yang kita jalani sehari-hari dan sifat materi yang berinteraksi dengan kita ditentukan oleh sifat zat-zat kimia dan interaksi antar mereka. Baja lebih keras dari besi karena atom-atomnya terikat dalam struktur kristal yang lebih kaku. Kayu terbakar atau mengalami oksidasi cepat karena ia dapat bereaksi secara spontan dengan oksigen pada suatu reaksi kimia jika berada di atas suatu suhu tertentu.

Zat cenderung diklasifikasikan berdasarkan energi, fase, atau komposisi kimianya. Materi dapat digolongkan dalam 4 fase, urutan dari yang memiliki energi paling rendah adalah padat, cair, gas, dan plasma. Dari keempat jenis fase ini, fase plasma hanya dapat ditemui di luar angkasa yang berupa bintang, karena kebutuhan energinya yang teramat besar. Zat padat memiliki struktur tetap pada suhu kamar yang dapat melawan gravitasi atau gaya lemah lain yang mencoba merubahnya. Zat cair memiliki ikatan yang terbatas, tanpa struktur, dan akan mengalir bersama gravitasi. Gas tidak memiliki ikatan dan bertindak sebagai partikel bebas. Sementara itu, plasma hanya terdiri dari ion-ion yang bergerak bebas; pasokan energi yang berlebih mencegah ion-ion ini bersatu menjadi partikel unsur. Satu cara untuk membedakan ketiga fase pertama adalah dengan volume dan bentuknya: kasarnya, zat padat memeliki volume dan bentuk yang tetap, zat cair memiliki volume tetap tapi tanpa bentuk yang tetap, sedangkan gas tidak memiliki baik volume ataupun bentuk yang tetap.

sumber : catatan pribadi
Visit : Interesting
powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme